Tugas Softskill ke - 4
1. Motivasi
Motivasi adalah
proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu untuk
mencapai tujuannya. Tiga elemen utama dalam definisi ini adalah intensitas,
arah, dan ketekunan. Pentingnya Motivasi sebenarnya seberapa penting sih
motivasi untuk kelangsungan hidup, bisnis, cita-cita. Dan bahkan banyak orang
yang mau membayar jutaan untuk mengikuti seminar motivasi.
Setiap orang butuh sebuah suntikan mental dan energy dari dalam agar bisa bertahan di dalam menjalani proses hidup yang banyak tikungan dan jurang kegagalan tapi jangan menyerah karena hidup memberikan yang kita inginkan apapun itu jika kita percaya dan berusaha.
Setiap orang butuh sebuah suntikan mental dan energy dari dalam agar bisa bertahan di dalam menjalani proses hidup yang banyak tikungan dan jurang kegagalan tapi jangan menyerah karena hidup memberikan yang kita inginkan apapun itu jika kita percaya dan berusaha.
Motivasi adalah keadaan
dalam pribadi seseorang yang mendorong
keinginan individu untuk
melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan. Motivasi
bukanlah sesuatu yang dapat diamati, tetapi
merupakan hal yang dapat
disimpulkan adanya karena sesuatu perilaku yang tampak.
Motivasi merupakan
masalah yang kompleks dalam organisasi karena kebutuhan dan keinginan setiap
anggota organisasi adalah berbeda-beda. Dan berkembang atas dasar proses
belajar yang berbeda .
Pentingnya Motivasi
Dalam kehidupan
sehari-hari yang penuh dengan kegiatan perlu adanya motivasi agar kegiatan itu
berjalan dengan lancar sesuai keinginan dan mendapatkan hasil yang maksimal.
Motivasi merupakan dorongan untuk melakukan sesuatu. Dengan adanya motivasi
kinerja kegiatan akan terlihat apakah kita bekerja maksimal atau tidak dan
tentunya akan berdampak hasil yang didapat. Banyak sekali faktor-faktor yang
membuat kita menjadi malas dalam melakukan sesuatu. Misalnya dalam melakukan
pekerjaan kita mendapat upah kecil, sedangkan usaha yang kita berikan kepada
perusahaan sangat besar sehingga membuat kita tidak semangat lagi untuk bekerja
di perusahaan itu. Kegagalan yang kita dapatkan saat nilai ujian kita jauh dari
hasil yang ingin kita capai, membuat mahasiswa itu tidak bersemangat lagi dalam
menjalani perkuliahan .
Pandangan Motivasi
dalam organisasi
Motivasi seperti yang
telah disebutkan diatas, akan mempengaruhi, mengarahkan dan berkomunikasi
dengan bawahannya, yang selanjutnya akan menentukan efektifitas manajer. Ada
dua factor yang mempengaruhi tingkat prestasi seseorang, yaitu kemampuaan
individu dan pemahaman tentang perilaku untuk mencapai prestasi yang maksimal
disebut prestasi peranan. Dimana antara motivasi, kemampuan dan presepsi
peranan merupakan satu kesatuan yang saling berinteraksi.
Model Tradisional
Tidak lepas dari
teori manajemen ilmiah yang dikemukakan oleh Frederic Winslow taylor. Model ini
mengisyaratkan bagaimana manajer menentukan pekerjaan-pekerjaan yang harus
dilakukan dengan system pengupahan intensif untuk memacu para pekerjaan agar
memberikan produktivitas yang tinggi.
Model Hubungan
Manusiawi
Elton Mayo dan para
peneliti hubungan manusiawi lainnya menentukan bahwa kontrak-kontrak soisal
karyawan pada pekerjaannya adalah penting, kebosanan dan tugas yang rutin
merupakan pengurang dari motivasi. Untuk itu para karyawan perlu dimotivasi
melalui pemenuhan kebutuhan-kebutuhan social dan membuat mereka berguna dan
penting dalam organisasi.
Model Sumber Daya
Manusia
McGregor Maslow.
Argyris dan Lkert mengkritik model hubungan manusaiwi bahwa seorang bawahan
tidak hanya dimotivasi dengan memberikan uang atau keinginan untuk mencapai
kepuasan, tapi juga kebutuhan untuk berprestasi dan memperoleh pekerjaan yang
berarti dalam arti lebih menyukai pemenuhan kepuasan dari suatu prestasi kerja
yang baik, diberi tanggung jawab yang lebih besar untuk pembuatan keputusan dan
pelaksanaan tugas.
Teori – Teori Motivasi
Teori Hierarki
Kebutuhan, menurut maslow didalam diri setiap manusia ada lima jenjang
kebutuhan, yaitu:
– faali (fisiologis)
– Keamanan,
keselamatan dan perlindungan
– Sosial, kasih
saying, rasa dimiliki
– Penghargaan, rasa
hormat internal seperti harga diri, prestasi
– Aktualisasi-diri,
dorongan untuk menjadi apa yang mampu ia menjadi.
Jadi jika seorang
pimpinan ingin memotivasi seseorang, menurut maslow, pimpinan perlu memahami
sedang berada pada anak tangga manakah bawahan dan memfokuskan pada pemenuhan
kebutuhan-kebutuhan itu atau kebutuhan dia atas tingkat itu.
• Teori X dan Y ,
teori yang dikemukakan oleh Douglas McGregor yang menyatakan bahwa dua
pandangan yang jelas berbeda mengenai manusia, pada dasarnya satu negative
(teori X) yang mengandaikan bahwa kebutuhan order rendah mendominasi individu,
dan yang lain positif (teori Y) bahwa kebutuhan order tinggi mendominasi
individu.
• Teori Motivasi –
Higiene, dikemukakan oleh psikolog Frederick Herzberg, yang mengembangkan teori
kepuasan yang disebut teori dua faktor tentang motivasi. Dua factor itu
dinamakan factor yang membuat orang merasa tidak puas atau factor-faktor
motvator iklim baik atau ekstrinsik-intrinsik tergantung dari orang yang
membahas teori tersebut. Faktor-faktor dari rangkaian ini disebut pemuas atau
motivator yang meliputi:
– prestasi
(achievement)
– Pengakuan
(recognition)
– Tanggung Jawab
(responsibility)
– Kemajuan
(advancement)
– Pkerjaan itu
sendiri ( the work itself)
– Kemungkinan
berkembang (the possibility of growth)
• Teori kebutuhan
McClelland, teori ini memfokuskan pada tiga kebutuhan:
– prestasi
(achievement)
– Kekuasaan (power)
– Afiliasi
(pertalian)
• Teori Harapan –
Victor Vroom, teori ini beragumen bahwa kekuatan dari suatu kecenderungan untuk
bertindak dengan suatu cara tertentu bergantung pada kekuatan dari suatu
pengharapan bahwa tindakan itu akan diikuti oleh suatu keluaran tertentu dan
pada daya tarik dari keluaran tersebut bagi individu tersebut. Teori pengharapan
mengatakan seorang karyawan dimotivasi untuk menjalankan tingkat upaya yang
tinggi bila ia meyakini upaya akan menghantar kesuatu penilaian kinerja yang
baik, suatu penilaian yang baik akan mendorong ganjaran-ganjaran
organisasional, seperti bonus, kenaikan gaji, atau promosi dan ganjaran itu
akan memuaskan tujuan pribadi karyawan tersebut.
• Teori Keadilan,
teori motivasi ini didasarkan pada asumsi bahwa orang-orang dimotivasi oleh
keinginan untuk diperlakukan secara adil dalam pekerjaan, individu bekerja
untuk mendapat tukaran imbalan dari organisasi
• Reinforcement
theory, Teori ini tidak menggunakan konsep suatu motive atau proses motivasi.
Sebaliknya teori ini menjelaskan bagaimana konsekuensi perilaku dimasa yang
lalu mempengaruhi tindakan dimasa yang akan dating dalam proses pembelajaran.
Teori-teori Isi
Memusatkan pada
penyebab perilaku terjadi dan berhenti yang terpusat pada kebutuhan, motif yang
mendorong, menekan, memacu dan menguatkan karyawan melakukan kegiatan, juga
berhubungan dengan faktor-faktor eksternal yang berupa insentif yang
menyarankan, mendorong, menyebabkan dan mempengaruhi untuk melaksanakan suatu
kegiatan. Penekanannya pada pengertian faktor-faktor internal dan kebutuhan.
Ada tiga macam teori yang dipakai dalam teori isi, antara lain :
1. Hirarki kebutuhan
Maslow
Menekankan pada
kebutuhan manusia yang tersusun dalam bentuk hirarki kebutuhan dari yang
terendah sampai yang tertinggi serta kebutuhan yang telah terpuaskan berhenti
menjadi motivator utama dari perilaku. Ada lima jenjang kebutuhan dalam hirarki
kebutuhan Maslow, yaitu :
- Kebutuhan
aktualisasi diri dan pemenuhan diri (self-actualization needs)
- Kebutuhan harga
diri (esteem needs)
-Kebutuhan sosial
(social needs)
-Kebutuhan keamanan
dan rasa aman (safety and security needs)
-Kebutuhan fisiologis
(phisiological needs)
2. Teori motivasi
pemeliharaan Herzberg / teori motivasi higienis
Umumnya karyawan baru
memusatkan perhatiannya pada pemuasan tingkat kebutuhan lebih rendah dalam
pekerjaan pertama mereka, terutama rasa aman, bila telah terpuaskan akan
memenuhi tingkat yang lebih tinggi, seperti kebutuhan inisiatif, kreatifitas
dan tanggung jawab.
Ada dua kelompok
faktor yang mempengaruhi kerja seseorang dalam organisasi, yaitu kepuasan kerja
(job satisfaction) yang mempunyai pengaruh pendorong prestasi dan semangat
kerja serta ketidak puasan kerja (job dissatisfaction) yang pengaruhnya
negatif. Disini dibedakan antara motivator dan faktor-faktor pemeliharaan
(higienic factors = dissatisfiers). Motivator mempunyai pengaruh meningkatkan
prestasi atau kepuasan kerja, sedang faktor pemeliharaan mencegah merosotnya
semangat kerja. Faktor-faktor dalam teori motivasi pemeliharaan meliputi :
-Pekerjaan yang
kreatif dan menantang
-Prestasi
- Penghargaan
-Tanggungjawab
- Kemungkinan
meningkat
- Kemajuan
2 . Teori – Teori Proses
Teori – Teori Proses
Berkenaan dengan
bagaimana perilaku timbul dan dijalankan. Adapun teori-teori yang berkenaan
dengan teori-teori proses yaitu :
Teori Pengharapan
(Expectancy theory)
Dimana individu
diperkirakan akan menjadi pelaksana dengan prestasi tinggi bila :
- Kemungkinan usaha
mereka mengarah ke prestasi yang tinggi.
- Kemungkinan
mencapai hasil yang menguntungkan.
Hasil-hasil tersebut akan menjadi pada keadaan
keseimbangan, penarik efektif bagi mereka.
-Menurut Victor Vroom
(teori nilai pengharapan Vroom) orang dimotivasi untuk bekerja bila :
- Usaha-usaha yang
ditingkatkan akan mengarahkan ke balas jasa tertentu.
Menilai balas jasa dari hasil usahanya.
Pembentukan Perilaku
(Operant conditioning)
Teori ini dikemukakan
oleh B.F. Skinner yang didasarkan pada hukum pengaruh (Law of Effect), bahwa
perilaku yang diikuti dengan konsekuensi-konsekuensi pemuasan cenderung
diulang, sedang perilaku yang diikuti konsekuensi hukuman cenderung tidak
diulang.
Ada empat teknik yang
dapat digunakan manajer untuk mengubah perilaku bawahan, antara lain :
1. Penguatan positif,
bisa primer maupun sekunder.
2. Penguatan negatif,
individu akan mempelajari perilaku yang membawa konsekuensi tidak menyenangkan
dan menghindarinya di masa mendatang.
3. Pemadaman,
dilakukan dengan peniadaan penguatan.
4. Hukuman, manajer
mengubah perilaku bawahan yang tidak tepat dengan pemberian
konsekuensi-konsekuensi negatif.
Teori Porterm Lawyer
Merupakan teori
pengharapan dari motivasi dengan versi orientasi masa mendatang dan menekankan
antisipasi tanggapan atau hasil. Dasarnya yaitu kemungkinan usaha pengharapan
yang dirasakan, usaha yang dijalankan, prestasi yang dicapai, penghargaan yang
diterima, kepuasan yang terjadi dan mengarahkan ke usaha dimasa yang akan
datang. Model pengharapan menyajikan sejumlah implikasi bagi manajer tentang
bagaimana seharusnya memotivasi bawahan dan implikasi. Implikasi ini mencakup :
1. Pemberian
penghargaan yang sesuai dengan kebutuhan bawahan.
2. Penentuan prestasi
yang diinginkan.
3. Pembuatan tingkat
prestasi yang dapat dicapai.
4. Hubungan
penghargaan dengan prestasi.
5. Penganalisaan
faktor-faktor yang bersifat berlawanan dengan efektifitas penghargaan.
6. Penentuan
penghargaan yang mencukupi.
Implikasi bagi
organisasi adalah :
1. Sistem penghargaan
yang dapat memotivasi perilaku.
2. Pekerjaan dibuat
sebagai pemberian penghargaan secara intrinsik.
3. Atasan langsung
mempunyai peranan penting dalam proses motivasi.
Teori Keadilan
Orang akan selalu
membandingkan antara masukan dalam bentuk pendidikan, pengalaman, latihan dan
usaha dengan hasil atau penghargaan yang diterima. Keyakinan tentang adanya
ketidakadilan akan berpengaruh pada perilaku pelaksana kegiatan. Faktor kunci
bagi manajer yaitu mengetahui apakah ketidakadilan dirasakan, bukan apakah
ketidakadilan secara nyata ada. Teori keadilan ini memberikan implikasi bahwa
penghargaan harus diberikan sesuai yang dirasa adil oleh individu yang
bersangkutan.
3.Komunikasi
Kata atau istilah
komunikasi (dari bahasa Inggris “communication”),secara etimologis atau menurut
asal katanya adalah dari bahasa Latin communicatus, dan perkataan ini bersumber
pada kata communis Dalam kata communis ini memiliki makna ‘berbagi’ atau
‘menjadi milik bersama’ yaitu suatu usaha yang memiliki tujuan untuk
kebersamaan atau kesamaan makna.
Pengertian Komunikasi
Komunikasi diartikan
sebagai proses pemindahan dalam gagasan atau informasi seseorang ke orang lain.
Komunikasi mempunyai pengertian tidak hanya berupa kata-kata yang disampaikan
seseorang tapi mempunyai pengertian yang lebih luas seperti ekpresi wajah,
intonasi dan sebagainya.
Komunikasi dapat
menghubungkan antara bagian yang berbeda atau disebut rantai pertukaran
informasi .
Hal ini mengandung
unsur-unsur :
1) sebagai kegiatan
untuk seseorang mengerti .
2) sebagai sarana
pengendalian informasi .
3) sebagai system
bagi terjalinnya komunikasi diantara individu-individu.
Proses Komunikasi
Pengkodean ( Encoding
) pengiriman mengkodean informasi yang akan disampaikan diterjemahkan ke dalam
simbol atau isyarat yang biasanya dalam bentuk kata-kata agar orang lain
mengerti tentang informasi yang disampaikannya.
Pesan ( Message )
pesan dapat dalam segala bentuk yang biasanya dapat dirasakan atau dimengerti
satu atau lebih dari indra penerima, misalnya pidato dapat di dengar dan jika
tertulis dapat di baca, isyarat dapat dilihat atau dirasakan.
Saluran ( Channel )
adalah cara mentrasmisikan ( menyampaikan ) pesan, misalnya kertas untuk surat,
udara untuk kata-kata yang diucapkan. Agar komunikasi dapat efektif dan
efisien. Saluran ( media ) harus sesuai untuk pesan.
Penerima ( Recaiver )
adalah orang yang menafsirkan pesan dari penerima, jika pesan tidak sampai
kepada penerima. Komunikasi tidak terjadi.
Penafsiran Kode (
Decoding ) adalah proses dimana penerima mentafsirkan pesan dan
menterjemahkannya menjadi informasi yang berarti baginya. Semakin tepat
penafsiran penerima terhadap pesan yang dimaksudkan oleh pengirim, makin
efektif komunikasi yang terjadi.
Umpan Balik (
Feedback ) adalah pembalik dari proses komunikasi dimana reaksi terhadap
komunikasi pengirim dinyatakan. Karena penerima menjadi pengirim, umpan balik
mengalir lewat langkah yang sama seperti semula. Semakin cepat umpat balik
semakin efektif dalam komunikasi.
Saluran Komunikasi
Dalam Organisasi
Saluran komunikasi
ini ditentukan oleh struktur organisasi dan tipe-tipe saluran dasar4
komunikasi, yaitu vertical, lateral dam diagonal.
Komunikasi Vertikal
adalah komunikasi keatas atau ke bawah dalam rantai komando.
Komunikasi Lateral
atau Horizontal meliputi aliran kerja organisasi yang terjadi antara anggota-anggota
kelompok kerja yang sama diantara departemen-departemen pada tingkat organisasi
yang sama.
Komunikasi Diagonal
adalah komunikasi yang memotong secara silang diagonal rantai perintah
organisasi dan merupakan hasil hubungan antara departemen lini dan staf.
Peranan Komunikasi
Informal
Dalam suatu
organisasi baik yang berorientasi komersial maupun sosial, tindak komunikasi
dalam organisasi atau lembaga tersebut akan melibatkan empat fungsi, yaitu:
1. Fungsi informatif
Organisasi dapat
dipandang sebagai suatu sistem pemrosesan informasi (information-processing
system). Maksudnya, seluruh anggota
dalam suatu organisasi berharap dapat memperoleh informasi yang lebih banyak,
lebih baik dan tepat waktu.
Informasi yang
didapat memungkinkan setiap anggota organisasi dapat melaksanakan pekerjaannya
secara lebih pasti informasi pada dasarnya dibutuhkan oleh semua orang yang
mempunyai perbedaan kedudukan dalam suatu organisasi. Orang-orang dalam tataran manajemen
membutuhkan informasi untuk membuat suatu kebijakan organisasi ataupun guna
mengatasi konflik yang terjadi di dalam organisasi. Sedangkan karyawan (bawahan) membutuhkan
informasi tentang jaminan keamanan, jaminan sosial dan kesehatan, izin cuti dan
sebagainya.
2. Fungsi Regulatif
Fungsi regulatif ini
berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam suatu organisasi. Pada semua lembaga atau organisasi, ada dua
hal yang berpengaruh terhadap fungsi regulatif ini, yaitu:
atasan atau
orang-orang yang berada dalam tataran manajemen yaitu mereka yang memiliki
kewenangan untuk mengendalikan semua informasi yang disampaikan. Disamping itu mereka juga mempunyai
kewenangan untuk memberikan instruksi atau perintah, sehingga dalam struktur
organisasi kemungkinan mereka ditempatkan pada lapis atas (position of
authority) supaya perintah-perintahnya dilaksanakan sebagaimana
semestinya. Namun demikian, sikap
bawahan untuk menjalankan perintah banyak bergantung pada:
keabsahan pimpinan
dalam penyampaikan perintah
kekuatan pimpinan
dalam memberi sanksi
kepercayaan bawahan
terhadap atasan sebagai seorang pemimpin sekaligus sebagai pribadi
tingkat kredibilitas
pesan yang diterima bawahan.
berkaitan dengan
pesan atau message. Pesan-pesan
regulatif pada dasarnya berorientasi pada kerja. Artinya, bawahan membutuhkan kepastian
peraturan-peraturan tentang pekerjaan yang boleh dan tidak boleh untuk
dilaksanakan.
3. Fungsi Persuasif
Dalam mengatur suatu
organisasi, kekuasaan dan kewenangan tidak akan selalu membawa hasil sesuai
dengan yang diharapkan. Adanya kenyataan
ini, maka banyak pimpinan yang lebih suka untuk mempersuasi bawahannya daripada
memberi perintah. Sebab pekerjaan yang
dilakukan secara sukarela oleh karyawan akan menghasilkan kepedulian yang lebih
besar dibanding kalau pimpinan sering memperlihatkan kekuasaan dan
kewenangannya.
4. Fungsi Integratif
Setiap organisasi
berusaha menyediakan saluran yang memungkinkan karyawan dapat dilaksanakan
tugas dan pekerjaan dengan baik. Ada dua
saluran komunikasi formal seperti penerbitan khusus dalam organisasi tersebut
(newsletter, buletin) dan laporan kemajuan oraganisasi; juga saluran komunikasi
informal seperti perbincangan antarpribadi selama masa istirahat kerja,
pertandingan olahraga ataupun kegiatan darmawisata. Pelaksanaan aktivitas ini akan menumbuhkan
keinginan untuk berpartisipasi yang lebih besar dalam diri karyawan terhadap
organisasi.
Hambatan Terhadap
Komunikasi Yang Efektif
Wewenang Manajerial
Bahwa mengendalikan
orang lain juga menimbulkan hambatan terhadap komunikasi. Atasan banyak merasa
bahwa mereka tidak dapat sepenuhnya menerima berbagai masalah, kondisi yang
membuatnya tampak lemah. Sedangkan bawahan menhadiri situasi untuk
mengungkapkan informasi yang membuat posisinya tidak menguntungkan. Maka dari
dua hal diatas akan menimbulkan gap.
4. Peningkatan Efektivitas Komunikasi
Efektivitas
Komunikasi Antar Pribadi dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa
Komunikasi antar
pribadi merupakan salah satu bentuk komunikasi manusia yang dianggap paling
efektif dibandingkan dengan bentuk komunikasi antar manusia lainnya.
Keistimewaan komunikasi antar pribadi melalui tatap muka terletak pada efek
umpan balik, aksi dan reaksi langsung dapat terlihat antara komunikator dan
komunikan baik secara verbal maupun non verbal.
Secara umum penerapan
komunikasi antar pribadi siswa dan guru yang efektif terlihat dari komunikasi
antar pribadi guru dan siswa dalam menentukan percakapan dan memiliki umpan
balik yang langsung.Perhatian yang diberikan oleh guru dapat berbentuk
pendampingan kegiatan belajar serta memberi perhatian dalam berbagai masalah
yang berhubungan dengan prestasi belajar siswa. Hal ini akan memberi kesan bagi
siswa bahwa mereka mendapat rasa empati yang cukup.
Hal ini menjadi
faktor pendorong terjalinnya saling pengertian antara guru dan siswa menyangkut
pentingnya pesan guru dalam memberikan nasehat dan pengarahan kepada siswa dan
sebaliknya siswa secara timbal balik mampu menanggapi hal tersebut dengan baik
tanpa merasa terpaksa.Bentuk dukungan yang diberikan berupa pemberian semangat
melalui pesan-pesan yang disampaikan dengan cara memotivasi siswa untuk belajar
lebih giat dalam meningkatkan prestasinya, disertai pula empati dimana guru
ikut merasakan masalah yang dihadapinya siswanya, mengerti keinginannya dan
begitupun sebaliknya siswa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar