Kamis, 23 Juni 2016

Kucingku Sayang Kucingku Malang

Kucingku Sayang Kucingku Malang


Pada saat aku duduk dibangku SMA, aku memiliki 1 ekor kucing yang ku berinama APIN.
awalnya tidak pernah terfikirkan olehku untuk memelihara kucing. singkat cerita, pada saat itu adikku pulang bermain dan dia membawa 2 ekor anak kucing yang masih lucu-lucu. yang satu berwarna hitam gelap dan yang satu lg berwarna hitam putih.

Pada saat itu kita sepakat untuk memelihara keduanya. namun seiring berjalan nya waktu si kucing yang berwarna htitam gelap ini ternyata nakal dan jorok. dia selalu mencuri makanan dirumah dan juga buang air sembarangan. akhirnya aku memutuskan untuk tidak lagi merawatnya sejak saat itu. tinggalah 1 ekor kucing yang berwarna hitam putih dan akhirnya ku berinama APIN.

APIN adalah seekor anak kucing jantan yang lucu dan menggemaskan. dia tidak pernah mencuri makanan, dan buang air pun selalu diluar rumah. saat aku beraktifitas sekolah pada saat momen yang sangat aku ingat adalah ketika aku pulang APIN langsung menghampiri ku dan mengeong dengan manjanya. dan saat kami sekelurga sedang pergi, sekembalinya kami kerumah APIN sedang tertidur di depan keset pintu depan rumah lalu dia terbangun dan langsung mengeong seolah dia ngambek. mungkin jika dia bisa bicara dia akan berkata seperti ini "Bos knapa aku ga diajak pergi?" hehe.

Singkat cerita, APIN semakin tumbuh besar dan pada saat itu tetangga samping rumah ku juga memelihara kucing yang kebetulan juga laki-laki namun bedanya kucing tsb sudah sangat besar dan kekar. ketika APIN hendak keluar rumah untuk sekedar main atau mencari makan pasti selalu dihajar oleh kucing tsb. sampai kemudian APIN tidak berani lagi keluar rumah setiap mau keluar pasti dia mengintip dulu.

Lalu pada saat itu ada seekor kucing betina yang suka kepada APIN. namun pada saat itu juga si kucing jelek yang kekar itu cemburu dan makin menjadi jadi menghajar APIN ketika APIN ingin keluar. lama kelamaan APIN pun semakin lemas dan terlihat sangat kurus nafsu makan nya pun jadi berkurang.

Suatu ketika APIN sakit buang-buang air dan pada saat itu dia tidak mau makan apapun. waktu itu sebelum magrib dia masih terlihat duduk diatas rumah kosong depan namun ketika aku pulang solat magrib aku sudah tak mendapati nya lagi. "ah paling lg main" pikirku.
namun ternyata sejak kejadian itu hampi 1 mingguan APIN tidak pulang dan tentu saja itu membuat aku cemas dan sedih.

Berselang 2 mingguan tetanggaku menemukan seekor kucing yang sudah tak berdaya dan sudah diambang kematian dengan kondisi kurus kering dan bagian vital nya pecah. ternyata setelah kulihat kucing teb adalah kucingku APIN. seketika itu aku sedih dan bahkan sangat sedih melihatnya. hingga akhirnya dia mati didepan hadapanku dengan keadaan yang mengenaskan. dan sampai saat ini pun aku sangat amat merindukan nya